widget

Sabtu, 06 Juni 2015

Kunjungan Redaksi SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro



Rabu, 3 Juni 2015. Anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bersama dengan guru pendamping mengunjungi Kantor Redaksi Radar Bojonegoro. Kunjugan ini dilakukan agar para siswa mengetahui cara-cara pembuatan berita & asal-usul lahirnya Jawa Pos, yang menjadi koran terbesar di Indonesia.

Kantor pertama Jawa Pos berada di Surabaya, yang didirikan oleh The Chung Shen pada tanggal 1 Juli 1949 dengan slogan "Selalu Ada Yang Baru!". Di dalam koran Jawa Pos, terdapat banyak jenis halaman Diantaranya :  Deteksi (2000) ditujukan untuk kaum muda, Nouvelle (2006) ditujukan untuk keluarga muda, Evergreen (2008) yaitu lembaran khusus untuk pembaca di atas 50 tahun, For Her (2011), halaman yang dipersembahkan untuk perempuan atau keluarga muda dan masih banyak halaman lagi.

Jawa Pos juga selalu berbuat lebih untuk mendekatkan diri dengan pembaca. Yaitu dengan cara menyelenggarakan kegiata-kegiatan yang inovatif. Jawa Pos juga aktif menyelenggarakan kampanye berkendara aman di jalan raya. Sejak 2003, Jawa Pos mampu menjadikan Surabaya sebagai kota pertama yang menerapkan wajib helm, sefety belt, dan kanalisasi kendaraan roda dua. Pada tahun 2005, Jawa Pos menyelenggarakan Surabaya Clear and Clean, yang diadakan setiap tahunnya dan acara ini menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota terbersih dan terhijau di Indonesia dan mendapatkan penghargaan tingkat internasional. Masih banyak lagi kegiatan inovatif yang diselenggarakan oleh Jawa Pos.

Pada tahun 2011, Jawa Pos meraih penghargaan World Young Reader Newspaper of the Year. Penghargaan yang didapat Jawa Pos pada tahun 2012 adalah Asia-Pacific Best in Design Newspaper. Dalam acara tersebut Jawa Pos tidak hanya mendapatkan juara 1, melainkan juga juara 2.

Hal yang membedakan Jawa Pos edisi Surabaya dan luar Surabaya adalah seksi "Metropolis" diganti dengan seksi yang lebih regional, dengan sebutan "Radar". Rubrik-rubrik Metropolis (seperti di Jawa Pos edisi Surabaya) sebagaian masih dipertahankan. Seksi Jawa Pos Utama dan Seksi Olahraga sama persis dengan edisi Surabaya. Saai ini Jawa Pos memiliki 15 "Radar", yang masing-masing memilik redaksi sendiri di kotanya. Salah satunya Radar Bojonegoro (Bojonegoro), yang beredar di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Blora. Redaksi "Radar"-"Radar" ini berada di sejumlah kota. Isi berita "Radar" bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga bersifat lokal, serta seksi Olahraga lokal.

Berita-berita yang berada di dalam Jawa Pos tidak pernah salah. Jika ada kesalahan maka para redaktor yang akan mengeditnya, karena kemungkinan kesalahan berita terjadi pada narasumber yang ditanyai. Semakin banyak narasumber yang memberikan penjelasan, maka itu akan semakin baik. "Hal yang paling sulit waktu ngeliput berita sih, nggak ada. Tapi hal yang paling membosankan untuk wartawan seperti saya itu saat menunggu pemeriksaan korban atau pelaku kejahatan. Biasanya itu sangat lama dan membosankan, tapi tetep dibuat enjoy aja" ucap salah satu wartawan. Di dalam koran Jawa pos, terdapat gambar karikatur yang dugunakan ketika fotografer terlambat mendapatkan foto dan juga ketika fotografer mendapat foto yang kurang menarik. "Kalau beritanya sudah menarik dan gambarnya kurang, juga tidak enak dilihat" ucap  salah satu designer di Radar Bojonegoro.

Setelah lebih kurang 2 jam berada di Radar Bojonegoro, rombongan SMP Muhammadiyan 9 Bojonegoro berpamitan untuk pulang. Berikut ini foto kegiatan kami di Radar Bojonegoro.


  



JAWA POS, SELALU ADA YANG BARU!!!

0 komentar:

Posting Komentar